Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

on Senin, 26 Maret 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Deteksi dini tumbuh kembang bayi adalah kegiatan pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang bayi. Denganditemukan secara dini penyimpangan atau masalah tumbuh kembang bayi, makaintervensi akan lebih mudah dilakukan , tenaga kesehatan juga mempunyai waktudalam membuat intervensi yang tepat, terutama ketika harus melibatkan ibu ataukeluarga. Bila penyimpangan terlambat diketahui, maka intervensinya akan sulit danhal ini akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi. ( Niken Mulani. 2009 hal. 57 )Oleh karena itu penulis menyusun makalah ini yang berjudul “PelayananKesehatan pada Bayi”

B. TUJUAN
Adapun tuuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui memenuhi tugas Asuhan Kebidanan Komunitas
2. Untuk mengetahui pelayanan apa saja yang diberikan pada bayi
3. Untuk mengetahui Pemeriksaa Rutin Pada Bayi











BAB II
PEMBAHASAN


A. PELAYANAN KESEHATAN PADA BAYI
Upaya kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah.
Bayi merupakan makhluk hidup mungil calon manusia yang terbentuk dari pertemuan sperma dan sel telur di dalam rahim seorang wanita. Bayi merupakan anak yang berumur 28 hari sampai kurang lebih 1 tahun. Perawatan kesehatan pada bayi meliputi:
1. Penyuluhan kesehatan kepada keluarga khususnya ibu, tentang:
a. Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan dan makanan Pendamping Asi (MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.
b. Cara menyusui bayi yang baik.
1) Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994).
Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan :
1. Membersihkan puting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk.
2. Puting susu ditarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi.
3. Bila puting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi.


Posisi dan perlekatan menyusui
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyususi yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas.
Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara sepert memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.

Langkah-langkah menyusui yang benar
1. Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan
oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai.
2. Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar.
3. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu.
4. Cara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bawah bayi membuka lebar.
Cara pengamatan teknik menyusui yang benar
Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai berikut :
1. Bayi tampak tenang.
2. Badan bayi menempel pada perut ibu.
3. Mulut bayi terbuka lebar.
4. Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.
5. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk.
6. Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.
7. Puting susu tidak terasa nyeri.
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
9. Kepala bayi agak menengadah.
Lama dan frekuensi menyusui
Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan pada malam hari akan memicu produksi ASI
Cara Meningkatkan ASI
1. Adalah dengan memberikan lebih sering, siang dan malam, setiap waktu sampai bayi tidak mau.
2. Bagi ibu memakan makanan dengan gizi seimbang dan dengan pola makan yang benar dan teratur

c. Pola pemberian makan dan masalah pemberian makan.
Tahapan pengenalan MPASI:
1) Mulai usia 6 bulan
a) Tekstur makanan : semi cair.
b) Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning.
c) Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.
d) Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 cc
2) Mulai usia 7 bulan
a) Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah.
b) Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang.
c) Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring.
d) Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach.
e) Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe.
3) Mulai usia 9 bulan
a) Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup.
b) Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga.

d. Kebersihan bayi
Cara merawat kulit baru bayi :
1. Sabun dapat membuat iritasi kulit bayi yang lembut jadi bilas dengan sempurna
2. Letakkan bayi anda pada handuk kering di lantai dengan melepas baju mereka. Udara segar baik untuk kulit.
3. Jangan gunakan pebersih yang beraroma, sabun yang keras, deterjen, atau pembersih bayi yang mengandung alcohol – produk ini dapat menyebabkan iritasi dan ruam, terutama pada kulit yang sensitive.
4. Gunakan juga bedak bayi dengan tepat - hal itu dapat menyebabkan masalah pernafasan
5. Jaga tunggul tali pusar bayi bersih dan kering sampai tali pusar ini kering dan jatuh secara alami.
Jangan lupa gigi dan gusi bayi. Bersihkan perlahan dua kali sehari dan daftarkan bayi anda pada dokter gigi.

Pengetahuan Tentang Popok
Ganti popok bayi sesegera mungkin jika basah atau kotor, untuk mencegah kemerahan dan luka. Saat mngganti popok adalah keadaan ideal bagi kuman untuk menyebar ke bayi anda, diri anda sendiri dan rumah anda, jadi berikan perhatian ekstra ketika melakukannya.
1. Untuk kebersihan yang baik, selalu pastikan bahwa alas untuk bayi ganti popok tidak kotor, dan rusak. Lindungi tatakan dengan kertas tisu, yang akan dibuang setelah itu.
2. Jika ketika mengganti popok, bayi berada di permukaan yang lebih tinggi, pegang selalu dengan satu tangan pada bayi untuk mencegah agar tidak jatuh.
3. Jangan pernah ganti popok pada area untuk menyiapkan makanan atau di tempat makan.
4. Setelah mengangkat popok yang kotor, bersihkan keseluruhan daerah popok bayi dari depan sampai belakang untuk menghindari infeksi. Bilas semua sabun dan keringkan.
5. Jika anda menggunakan popok yang disposable ..
a. Gulung popok disposable dan bungkus kembali dengan untuk menjaga agar kotoran tidak keluar. Letakkan popok dalam kantong plastik dan kemudian buang kedalam tempat sampah yang dilapisi kantong plastik juga.

e. Tanda bayi sehat:
1) Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS atau naik ke pita warna di atasnya
Peningkatan Berat Badan Bayi ditinjau dari KMS
Setiap bulan bayi ditimbang untuk dipantau apakah berat badannya mengalami peningkatan? Grafik berat badan berdasarkan usia pada KMS (Kartu Menuju Sehat) sebagai acuan untuk mengetahui status gizi bayi. Apabila berat badan berada pada daerah antara garis 0 sampai 2 berarti termasuk status gizi baik, daerah diatas garis 2 berarti termasuk obesitas. Walaupun berada di daerah antara garis 0 dan 2 namun grafik berat badan bayi anda tidak naik (sama) atau bahkan menurun dibandingkan bulan sebelumnya, hal ini berarti status gizinya berkurang.
Jika berat badan bayi anda terdapat dalam daerah antara garis 0 sampai -2 berarti termasuk kurus, dan jika dibawah garis -2 maka perlu diwaspadai karena berarti termasuk gizi buruk. Tips menjaga agar berat badan meningkat sesuai pertumbuhannya :
1. Beri ASI setiap kali bayi menginginkan.
2. Beri MPASI sesuai umur bayi. Mulai usia 8 - 9 bulan dapat diberikan bubur tim 3 kali dengan tambahan beberapa jenis makanan yang mengandung tinggi karbohidrat (seperti beras merah, beras putih, kentang, labu, ubi), tinggi protein (sepeeti telur, ayam, ikan, tempe, tahu, daging sapi), tinggi lemak (santan, minyak), tinggi vitamin dan mineral (zukini, wortel, bayam, brokoli, tomat, kacang merah, kacang polong)
3. Beri makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti bubur kacang hijau, dan biskuit.





4. Beri buah-buahan atau sari buah setiap hari.
Peningkatan berat badan untuk bayi ASI laki-laki dan perempuan standar WHO adalah :


Usia (Bulan) Berat (Kg)*
Laki-laki Perempuan
0 3,3 3,2
1 4,5 4,2
2 5,6 5,1
3 6,4 5,8
4 7 6,4
5 7,5 6,8
6 8 7,3
7 8,3 7,6
8 8,6 8
9 8,9 8,2
10 9,2 8,5
11 9,4 8,7
12 (1 Tahun) 9,6 9
13 9,9 9,2
14 10,1 9,4
15 10,3 9,6
16 10,5 9,8
17 10,7 10
18 11 10,2
19 11,2 10,5
20 11,4 10,6
21 11,6 10,8
22 11,8 11,1
23 12 11,3
24 (2 Tahun) 12,2 11,5


2) Anak bertambah tinggi
3) Kemampuannya bertambah sesuai umur
4) jarang sakit
5) Ceria, aktif, dan lincah


f. Tanda bahaya umum/bayi sakit
1) Tidak bisa minum atau menyusu
2) Memuntahkan semuanya
3) kejang
4) letargis
Tanda-tanda bahaya pada bayi antara lain adalah:
1. Bayi tidak mau menyusu atau memuntahkan semua makanan dan minuman, tandanya bayi terkena infeksi berat.
2. Bayi kejang, kejang pada bayi baru lahir kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal. Tetapi jika melihat gerakan bayi tidak seperti biasa seperti menguap, mengunyah , mengisap, berkedip-kedip, mendelik, mata berputar, kaki seperti mengayuh sepeda yang tidak berhenti jika bayi disentuh atau dielus-elus, maka kemungkinan itu adalah kejang.
3. Bayi lemah bergerak hanya jika dipegang itu tandanya bayi sakit berat.
4. Jika bayi sesak nafas dimana frekwensi nafas lebih sama dengan 60 kali/menit.
5. Bayi merintih itu tandanya bayi sakit berat
6. Pusar berwarna kemerahan sampai kedinding perut, jika kemerahan sudah sampai kedinding perut tandanya sudah infeksi berat.
7. Jika suhu tubuh bayi lebih dari 37,5 C atau tubuh terasa dingin dimana suhu tubuh kurang dari 36,5 C.
8. Mata bayi bernanah banyak itu dapat menyebabkan kebutaan.
9. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit bayi atau perut bayi dicubit akan kembali dengan lambat. Ini tandanya kekurangan cairan yang berat bisa menyebabkan kematian.
10. Kulit bayi terlihat kuning pada hari pertama, atau kurang dari 24 jam setelah lahir umur lebih dari 14 hari, kuning sampai telapak tangan atau kaki.
11. Buang air besar atau tinja bayi berwarna pucat.
g. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi Meliputi:
1) Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang.
2) Pencegahan kecelakaan
3) Kesehatan pola tidur
h. Pemberian Imunisasi.
i. Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang diberikan 1 kali dalam setahun

B. PEMERIKSAA RUTIN PADA BAYI
Beberapa pemeriksaan medis yang secara rutin harus dilakukan pada bayi Pengukuran
Pemeriksaan medis pada bayi biasanya dimulai dengan pengukuran panjang bayi, berat badan, dan lingkar kepala. Semua pengukuran tersebut dapat untuk memantau tumbuh kembang bayi. Sehingga hasil pengukuran trsebut dapat dicatat dalam grafik perkembangan bayi.
1. Pemeriksaan medis dari kepala hingga kaki
Pemeriksaan fisik secara menyeluruh dapat membantu dokter mendeteksi jika ada masalah kesehatan yang dialami bayi. Berikut adalah dasar-dasar pemeriksaan tersebut, antara lain
a. Kepala
Bidan akan memeriksa ukuran dan kekerasan fontanel. Jarak antara tulang tengkorak memberikan banyak ruang otak bayi untuk tumbuh. Fontanel aman untuk disentuh dan biasanya
hilang dalam waktu 12-18 bulan, ketika tulang tengkorak menyatu.
Untuk membantu kepala bayi mendapatkan bentuk yang baik, dokter mungkin menyarankan berbagai posisi kepala untuk bayi pada saat tidur.

b. Telinga
Bidan akan memeriksa cairan atau infeksi pada telinga bayi dengan alat yang disebut suatu otoscope. Dokter mungkin memeriksa bentuk telinga bayi juga.
c. Mata
Bidan akan mencari kondisi tidak normal pada mata bayi, seperti strabismus. Pada akhir bulan pertama, kebanyakan bayi bisa fokus pada objek sekitar 8-12 inchi.
d. Mulut
Bidan mungkin memeriksa refleks mengisap bayi dengan menempatkan ujung jari atau dot di mulut bayi. Juga dilakukan pemeriksaan pada rongga mulut bayi untuk melihat apakah ada tanda-tanda sariawan atau infeksi jamur.
e. Kulit
Bidan akan memeriksa berbagai kondisi kulit, termasuk tanda lahir, ruam, dan sakit kuning, yaitu perubahan warna kekuningan pada kulit dan mata.
Ikterus ringan yang berkembang segera setelah lahir sering hilang sendiri dalam waktu 1 atau 2 minggu, tetapi kasus yang lebih parah mungkin memerlukan terapi cahaya atau perawatan lainnya. Dokter juga akan memastikan daerah sekitar pusar bayi.


f. Jantung dan paru-paru
Bidan akan memeriksa jantung bayi dan paru-paru dengan stetoskop untuk mendeteksi irama, suara jantung yang abnormal, atau kesulitan bernapas.
g. Pinggul dan kaki
Bidan akan menggerakkan kaki bayi untuk memeriksa ligamen dan sendi pinggul, serta otot bayi
h. Genitalia
Bidan akan memeriksa alat kelamin bayi untuk melihat apakah ada nyeri, benjolan, atau tanda-tanda infeksi lain.




















BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penyuluhan kesehatan bayi kepada keluarga khususnya ibu, tentang:
1. Pemberian Asi Eksklusif untuk bayi di bawah 6 bulan danmakanan Pendamping Asi (MP-Asi) untuk bayi di atas 6 bulan.
2. Cara menyusui bayi yang baik.
3. Pola pemberian makan dan masalah pemberian makan.
4. Kebersihan bayi
5. Tanda bayi sehat:
a. Berat badan naik sesuai garis pertumbuhan mengikuti pita hijau pada KMS atau naik ke pita warna di atasnya
b. Anak bertambah tinggi
c. Kemampuannya bertambah sesuai umur
d. jarang sakit
e. Ceria, aktif, dan lincah
6. Tanda bahaya umum/bayi sakit
a. Tidak bisa minum atau menyusu
b. Memuntahkan semuanya
c. kejang
d. letargis
7. Pemeriksaan rutin/berkala terhadap bayi Meliputi:
a. Pemantauan tumbuh kembang untuk meningkatkan kualitastumbuh kembang anak melalui deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang.
b. Pencegahan kecelakaan
c. Kesehatan pola tidur
d. Pemberian Imunisasi.
e. Pemberian Vit. A, kapsul vitamin A berwarna biru yang diberikan 1 kali dalam setahun

B. SARAN
Untuk tenaga kesehatan harus memperhatikan tentang kesehatan bayi dengan memeberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas, sehingga bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi.
Untuk para ibu harus memperhatikan kesehatan bayinya yaitu sebisa mungkin untuk memberikan ASI ekslusif sampai usia 6 bulan. Dan ibu memberi kan MP-ASI lebih dari 6 bulan. Ibu juga harus rutin untuk menimbangkan bayinya dan memberikan imunisasi secara rutin. Ibu harus segera membawa anaknya ketenaga kesehatan jika bayinya sakit, untuk mendapatkan penanganan.















DAFTAR PUSTAKA


Khoerunnisa,andang.2010.Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan Balita.Yogyakarta:Nuha Medika
Simpkin, Penny, dkk.2008.Kehamilan, Melahirkan dan Bayi.Jakarta:Arcan

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Artikelnya sangat membantu bagi yang mempunyai jurusan kebidana..
kunjungi artiel lainnya di >>>>>>>> perawatan bayi sehat

ffgfg mengatakan...

artikelnya menarik dan mudah di pahami oleh para pembaca, serta bermanfaat bagi yang lagi cari artikel seperti ini,thanks penulis.di klik juga ya Artikel kesehatan terbaru

Unknown mengatakan...

izin copy ya mba!

Posting Komentar