Posyandu

on Jumat, 30 Maret 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangaka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan bidang kesehatan yang merupakan bagian intekrak dari penbangunan nasional yamg secara keseluruhannya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalm sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa, sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalh tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapt menwujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan penmbanguann nasional. Selanjutnya pembangunan dibidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai kebehasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan
nasional. Pengembangan sumber daya manusia merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa adanya keterlibatan masyarakat.
Dalam upanya untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak balita, angka kelahiran agar terwujud keluarga kecil bahagia dan sejahtera, pelaksanaannya tidak saja melalui, program-program kesehatan melainkan berhubungan erat dengan program keluarga berencana. Upaya menggerakkan masyarakat dalam keterpaduan ini digunakan pendekatan melalui pembangunan kesehatan masyarakat desa (PKMD), yang pelaksanaanya secara operasional dibentuklah pos pelayanan terpadu (posyandu).
Pos pelayanan terpadu ini merupakan wadah titik temu antara pelayanan professional dari petugas kesehatan dan peran serta masyarakat dalam menanggulangi masalah kesehatan masyarakat, terutama dalam upaya penurunan angka kematian bayi dan angka kelahiran. Posyandu merupakan wadah untuk mendapatkan pelayanan dasar terutama dalam bidang kesehatan dan keluarga berencana yang dikelola oleh masyarakat, penyelenggaraanya dilaksanakan oleh kader yang telah dilatih dibidang kesehatan dan KB, dimana anggotanya berasal dari PKK, tokoh masyarakat dan pemudi. Kader kesehatan merupakan perwujutan peran serta aktif masyarakat dalam pelayanan terpadu, dengan adanya kader yang dipilih oleh masyarakat, kegiatan diperioritaskan pada lima program dan mendapat bantuan dari petugas kesehatan terutama pada kegiatan yang mereka tidak kompeten memberikannya.





BAB II
ISI
A. Perkembangan Posyandu
Latar belakang istilah posyandu adalah bermula dengan dikeluarkannya konsep keterpaduan KB-kesehatan, dimana sebelum adanya posyandu tidak ada keterpaduan baik lintas program maupun lintas sektoral yang menyangkut pelayanan KB-kesehatan di masyarakat. Gagasan ini muncul pertama kali dari dir.Jen Binkesmas dan pada saat itu lebih dikenal dengan gagasan bapak Dr. Soyono Yahya, MPH yang disebut dengan posyandu. ©2003 Digitized by USU digital library 2 Pada prinsipnya konsep ini sangat sederhana, mudah pelaksanaan dan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan seta besar menfaatnya. Dalam pelaksanaanya diperlukan kerja sama lintas sektoral dan lintas program, untuk itu pada tahun 1985 dikelurkan instruksi bersama antara Mendagri, Menkes dan Kepala BKKBN.
B. Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
Yang di maksud dengan posyandu adalah: “pusat kegiatan dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan Kb dan kesehatan. Tujuan penyelenggaraan Posyandu;
1. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka kelahiran.
2. Mempercepat penerimaan NKKBS.
3. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatankegiatan kesehatan dan lainnya yang menunjang, sesuai dengan kebutuhan. Penyelenggaraan Posyandu
Posyandu dapat dikembangkan dari pos penimbangan, pos imunisasi, pos KB desa, pos kesehatan ataupun pembentukan yang baru. Satu posyandu sebaiknya melayani seratus (100) balita/700 penduduk atau disesuaikan dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat, geografis, jarak antara rumah, jumlah kepala keluarga dalam kelompok dan sebagainya. Penyelenggaraan dilakukan dengan “pola lima meja” sebagaimana diuraikan antara lain:
Meja 1: pendaftaran
Meja 2: penimbangan bayi dan anak balita
Meja 3: pengisian KMS (kartu menuju sehat)
Meja 4: peyuluhan perorangan
1. Mengenai balita berdasarkan penimbangan, berat badan yang naik/tidak naik, diikuti dengan pemberian makanan tambahan, pralit dan vitamin A dosis tinggi.
2. Terhadap ibu hamil yang resiko tinggi, diikuti dengan pemberian zat gizi.
3. Terhadap PUS agar menjadi peserta KB lestari, diikuti dengan pemberian kondom, pil ulangan atau tablet busa.
Meja 5: Pelayanan tenaga propesional meliputi pelayanan KIA, KB, Imunisasi dan pengobatan, serta pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan setempat.
C. Kader Kesehatan
Pengertian tentang kader kesehatan yaitu “kader kesehatan dinamakan juga promotor kesehtan desa (prokes) adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat”
Tujuan Pembentukan Kader :
1. Pengobatan/ringan sederhana, pemberian obat cacing pengobatanterhadap diare dan pemberian larutan gula garam, obat-obatan sederhan dan lain-lain.
2. Penimbangan dan penyuluhan gizi.
3. Pemberantasan penyakit menular, pencarian kasus, pelaporan vaksinasi, pemberian distribusi obat/alat kontrasepsi KB penyuluhan dalam upaya menanamkan NKKBS.
4. Peyediaan dan distribusi obat/alat kontasepsi KB penyuluhan dalam upaya menamakan NKKBS.
5. Penyuluhan kesehatan dan bimbingan upaya keberhasilan lingkungan, pembuatan jamban keluarga da sarana air sederhana.
6. Penyelenggaraan dana sehat dan pos kesehatan desa dan lain-lain.


Tugas Kegiatan Kader
1. Kegiatan yang dapat dilakukan kader di Posyandu adalah:
a. Melaksanan pendaftaran.
b. Melaksanakan penimbangan bayi dan balita.
c. Melaksanakan pencatatan hassil penimbangan.
d. Memberikan penyuluhan.
e. Memberi dan membantu pelayanan.
f. Merujuk.
2. Kegiatan yang dapat dilakukan kader diluar Posyandu KB-kesehatan adalah:
a. Bersifat yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulan diare.
b. Mengajak ibi-ibu untuk datang para hari kegiatan Posyandu.
c. Kegiatan yang menunjang upanya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang ada:
1) pemberantasan penyakit menular.
2) Penyehatan rumah.
3) Pembersihan sarang nyamuk.
4) Pembuangan sampah.
5) Penyediaan sarana air bersih.
6) Menyediakan sarana jamban keluarga.
7) Pembuatan sarana pembuangan air limbah.
8) Pemberian pertolongan pertama pada penyakit.
9) P3K
10) Dana sehat.
11) Kegiatan pengembangan lainnya yang berkaitan dengan kesehatan.
3. Peranan Kader diluar Posyandu KB-kesehatan
a. menyiapkan dan melaksanakan survey mawas diri, membahas hasil survei, menyajikan dalam MMd, menentukan masalah dan kebutuhan kesehatan masyarakat desa, menentukan kegiatan penanggulangan masalah kesehatan bersama masyarakat, membahas pembagian tugas menurut jadwal kerja.
b. Melakukan komunikasi, informasi dan motivasi wawan muka (kunjungan), alat peraga dan percontohan.
c. Menggerakkan masyarakat: mendorong masyarakat untuk gotng ronyong, memberikan informasi dan mengadakan kesepakatan kegiatan apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain.
d. Memberikan pelayanan yaitu, :
1) Membagi obat
2) Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan
3) Mengawasi pendatang didesanya dan melapor
4) Memberikan pertolongan pemantauan penyakit
5) Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya
6) Melakukan pencatatan, yaitu:
a) KB atau jumlah Pus, jumlah peserta aktif dsb
b) KIA
c) Imunisasi
d) Gizi: jumlah bayi yang ada, mempunyai KMS, balita yang ditimbang dan yang naik timbangan
e) Diare: jumlah oralit yang dibagikan, penderita yang ditemukan dan dirujuk
e. Melakukan pembinaan mengenai lima program keterpaduan KB-kesehatan dan upanya kesehatan lainnya.
f. Keluarga pembinaan yang untuk masing-masing untuk berjumlah 10-20KK atau diserahkan dengan kader setempat hal ini dilakukan dengan memberikan informasi tentang upanya kesehatan dilaksanakan.
g. Melakukan kunjungan rumah kepada masyarakat terutama keluarga binaan.
h. Melakukan pertemuan kelompok.
Persyaratan menjadi kader:
1. Dapat baca, tulis dengan bahasa Indonesia
2. Secara fisik dapat melaksanakan tugas-tugas sebagai kader
3. Mempunyai penghasilan sendiri dan tinggal tetap di desa yang bersangkutan.
4. Aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial maupun pembangunan desanya
5. Dikenal masyarakat dan dapat bekerjasama dengan masyarakat calon kader lainnya dan berwibawa
6. Sanggup membina paling sedik 10 KK untuk meningkatkan keadaan kesehatan lingkungan
7. Diutamakan telah mengikuti KPD atau mempunayai keterampilan
8. Tidak sering meninggalkan tempat untuk waktu yang lama.
9. Diterima oleh masyarakat setempat.
10. Masih cukup waktu bekerja untuk masyarakat disamping mencari nafkah lain.
Dari persyaratan-persyaratan di atas dapat disimpulkan bahwa kriteria pemilihan kader kesehatan antara lain, sanggup bekerja secara sukarela, mendapat kepercayaan dari masyarakat serta mempunyai krebilitas yang baik dimana perilakunya menjadi panutan masyarakat, memiliki jiwa pengabdian yang tinggi, mempunyai penghasilan tetap, pandai baca tulis, sanggup membina masayrakat sekitarnya. Kader kesehatan mempunyai peran yang besar dalam upanya meningkatkan kemampuan masyarakat menolong dirinya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Selain itu peran kader ikut membina masyarakat dalam bidang kesehatan dengan melalui kegiatan yang dilakukan baik di Posyandu.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat efesiensi pelayanan serta manfaat dari Posyandu, tentunya upaya-upaya yang sudah berjalan harus ditingkatkan agar anggota masyarakat dapat menolong diri dan keluarganya dalam bidang kesehatan juga yang lebih penting dengan mengikuti kegiatan Posyandu secara teratur bagi yang mempunyai balita. Dapatlah tercapai apa yang kita harapkan yaitu sumber daya manusia yang berkemampuan dalam menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang. Namun kita tidak boleh menutup mata untuk memperhatikan para kader yang sangat banyak pengorbanannya dalam mangelola Posyandu, baginya tidak lupa perhatian kita padanya.
B. Saran
Bagi bidan agar lebih memberikan pelatihan yang berkualitas bagi kader kadernya dengan tujuan bias meningkatkan kesesahteraan masyarakat khususnya dalam hal kesehatan. Bagi para calon kader atau yang telah menjadi kader agar selalu mengikuti pelatihan kader yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya.


DAFTAR PUSTAKA

BKKBN, 1988. Pedoman Pelaksanaan Keterpaduan KB-kesehatan. Jakarta
Indonesia Depkes. 1987. Posyandu, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
____________________.Buku Pegangan Kader, seri PSM No. 2, Jakarta
____________________Buku Pegangan Kader, seri PSM No. 1, Jakarta

1 komentar:

calibanabdon mengatakan...

Harrah's Resort Atlantic City - DrmCD
Harrah's 천안 출장마사지 Resort Atlantic City. Harrah's Atlantic City is located on the beautiful Mystic 원주 출장마사지 River 순천 출장마사지 in the 부천 출장안마 heart of Atlantic City. In the center 과천 출장샵 of the

Posting Komentar